Pages

Psikologi Pendidikan : Belajar

Sabtu, 08 April 2017


Apa yang disebut Belajar dan apa yang Bukan
               Pembelajaran adalah pengaruh yang relatif permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir yang diperoleh melalui pengalaman. Contoh proses pembelajaran adalah belajar menyetir, belajar
memainkan musik, bekerja lebih keras memecahkan masalah, mengajukan pertanyaan secara lebih baik, menjelaskan jawaban dengan cara yang lebih logis dll...
               Tidak semua perubahan perilaku merupakan hasil proses pembelajaran. Kita mewarisi beberapa kemampuan-kemampuan itu sejak lahir dan tidak dipelajari. Misalnya, kita tidak harus diajari untuk menelan makanan, berteriak, atau berkedip saat silau, perilaku karena obat, kelelahan dan luka. Pembelajaran melibatkan perilaku akademik dan non-akademik. Pembelajaran berlangsung di sekolah, keluarga, dan dimana saja.

Pendekatan Behavioral untuk Pembelajaran
              Pendekatan Behaviorisme : pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan proses mental. Dua pandangan dari pendekatan behavioral adalah pengkondisian klasik dan operan. Pengkondisian klasik dan operan menekankan pembelajaran asosiatif adalah pembelajaran yang muncul ketika sebuah hubungan dibuat untuk menghubungkan dua kejadian. Misalnya guru tersenyum saat murid mengajukan pertanyaan yang bagus.
                Pengkondisian klasik adalah tipe pembelajaran asosiatif dimana stimulus netral menjadi diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna dan menimbulkan kemampuan untuk mengeluarkan respons yang serupa. Dua tipe stimulus dan dua tipe respons yaitu unconditioned stimulus (US), conditioned stimulus (CS), unconditioned response (UR), dan conditioned response (CR). Unconditioned Stimulus (US) adalah sebuah stimulus yang secara otomatis menghasilkan respons tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu. Unconditioned Response (UR) adalah respons yang tidak dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh US. Conditioned Stimulus (CS) adalah stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya menghasilkan conditioned response setelah diasosiasikan dengan US. Conditioned Response (CR) adalah respons yang dipelajari, yakni respons terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan US-CS.
                   Pengkondisian klasik dapat berupa pengalaman negatif dan pengalaman positif. Contoh pengalaman positif: seorang anak yang merasa senang ketika mengasosiasikan bunyi alat masak di dapur dan harum makanan dengan masakan ibunya, sehingga rasa senang menjadi CS. Contoh pengalaman negatif: anak gagal dalam ujian dan ditegur, sehingga menghasilkan kegelisahan; setelah itu, anak mengasosiasikan ujian dengan kecemasan, sehingga kecemasan menjadi CS

                   Pengkondisian Operan (pengkondisian instrumental) adalah bentuk pembelajaran di mana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.

          3 macam konsekuensi yang mempengaruhi perilaku :
  1. Penguatan Positif :      konsekuensi yang mengarahkan pada peningkatan probabilitas                          terjadinya perilaku. 2 hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian                    penguatan  positif adalah timing dan konsistensi dalam pemberian penguat.
     Schedules of Positive Reinforcement :
    ·         Fixed Ratio : Penguatan positif diberikan pada saat jumlah yang diharapkan tercapai
    ·         Variable Ratio : Penguatan positif diberikan dengan jumlah yang berubah-ubah
    ·         Fixed Interval : Penguatan positif diberikan dengan jangka waktu yang tepat
    ·         Variable Interval : Penguatan positif diberikan dengan jangka waktu yang berubah-ubah
    Ketika respon yang diharapkan tidak kunjung muncul maka perlu untuk melakukan shaping. Shaping adalah mengajari perilaku baru dengan memperkuat perilaku yang mendekati perilaku sasaran.
  2. Penguatan Negatif : penguatan berdasarkan   prinsip bahwa frekuensi respon meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan).
  3. Hukuman : konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.


                
Stimulus Diskriminasi dan Stimulus Generalisasi
            Stimulus Diskriminasi : kecendrungan untuk merespon lebih sering terhadap satu stimulus daripada stimulus lainnya.
             Stimulus Generalisasi : kecendrungan bagi stimulus yang mirip untuk menghasilkan respon yang sama.

Perbedaan Conditioning Classical dan Operan
No
Kondisioning Klasikal
Kondisioning Operan
1.
Asosiasi antara 2 stimulus
Asosiasi antara respon dan konsekuensi
2.
Melibatkan perilaku refleks dan involuntary yang dikontrol oleh tulang belakang atau sistem syaraf otonom
Perilaku voluntary yang lebih kompleks yang dimediasi oleh sistem syaraf somatis
3.
UCS dipasangkan dengan CS. Individu tidak perlu melakukan apapun untuk penyajian UCS dan CS
Konsekuensi penguatan hanya terjadi jika respon yang dikondisikan telah muncul
Pendekatan Kognitif untuk Pembelajaran
              Belajar adalah proses mental aktif untuk memperoleh, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Perbandingan pendekatan kognitif dan perilaku dalam belajar.
  1. Menurut Kognitif, yang dipelajari adalah pengetahuan; perubahan pada pengetahuan mengubah perilaku. Menurut Perilaku, perilaku lah yang dipelajari.
  2. Menurut pendekatan Perilaku, reinforcement menguatkan respon. Menurut pendekatan Kognitif, reinforcement merupakan sumber pengetahuan yang menyediakan umpan balik mengenai hal yang mungkin terjadi bila perilaku diulang atau diubah.
  3.   Dalam pendekatan Perilaku, individu bersifat pasif dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam pendekatan Kognitif, individu aktif memilih, mempraktekkan, memberi perhatian, mengabaikan, merefleksikan dan mengambil keputusan lainnya.
 Referensi:

Santrock, J.W. (2008). Educational Psychology (2nd ed) . New York : McGraw-Hill

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS