Apa
yang disebut Belajar dan apa yang Bukan
Pembelajaran adalah pengaruh yang relatif
permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir yang diperoleh
melalui pengalaman. Contoh proses pembelajaran adalah belajar menyetir, belajar
memainkan musik, bekerja lebih keras memecahkan masalah, mengajukan pertanyaan
secara lebih baik, menjelaskan jawaban dengan cara yang lebih logis dll...
Tidak semua perubahan perilaku merupakan hasil proses
pembelajaran. Kita mewarisi beberapa kemampuan-kemampuan itu sejak lahir dan
tidak dipelajari. Misalnya, kita tidak harus diajari untuk menelan makanan,
berteriak, atau berkedip saat silau, perilaku karena obat, kelelahan dan luka.
Pembelajaran melibatkan perilaku akademik dan non-akademik. Pembelajaran
berlangsung di sekolah, keluarga, dan dimana saja.
Pendekatan
Behavioral untuk Pembelajaran
Pendekatan Behaviorisme : pandangan yang
menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat
diamati, bukan dengan proses mental. Dua pandangan dari pendekatan behavioral
adalah pengkondisian klasik dan operan. Pengkondisian klasik dan operan menekankan
pembelajaran asosiatif adalah
pembelajaran yang muncul ketika sebuah hubungan dibuat untuk menghubungkan dua
kejadian. Misalnya guru tersenyum saat murid mengajukan pertanyaan yang bagus.
Pengkondisian klasik adalah tipe pembelajaran
asosiatif dimana stimulus netral menjadi diasosiasikan dengan stimulus yang
bermakna dan menimbulkan kemampuan untuk mengeluarkan respons yang serupa. Dua
tipe stimulus dan dua tipe respons yaitu unconditioned
stimulus (US), conditioned stimulus (CS), unconditioned response (UR), dan
conditioned response (CR). Unconditioned
Stimulus (US) adalah sebuah stimulus yang secara otomatis menghasilkan
respons tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu. Unconditioned Response (UR) adalah respons yang tidak dipelajari
yang secara otomatis dihasilkan oleh US. Conditioned
Stimulus (CS) adalah stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya
menghasilkan conditioned response
setelah diasosiasikan dengan US. Conditioned
Response (CR) adalah respons yang dipelajari, yakni respons terhadap
stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan US-CS.
Pengkondisian
klasik dapat berupa pengalaman negatif dan pengalaman positif. Contoh
pengalaman positif: seorang anak yang merasa senang ketika mengasosiasikan
bunyi alat masak di dapur dan harum makanan dengan masakan ibunya, sehingga
rasa senang menjadi CS. Contoh pengalaman negatif: anak gagal dalam ujian dan
ditegur, sehingga menghasilkan kegelisahan; setelah itu, anak mengasosiasikan
ujian dengan kecemasan, sehingga kecemasan menjadi CS
Pengkondisian
Operan (pengkondisian instrumental) adalah bentuk pembelajaran di mana
konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas
perilaku itu akan diulangi.
3 macam konsekuensi yang mempengaruhi perilaku :
- Penguatan Positif : konsekuensi yang mengarahkan pada peningkatan probabilitas terjadinya perilaku. 2 hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian penguatan positif adalah timing dan konsistensi dalam pemberian penguat.Schedules of Positive Reinforcement :· Fixed Ratio : Penguatan positif diberikan pada saat jumlah yang diharapkan tercapai· Variable Ratio : Penguatan positif diberikan dengan jumlah yang berubah-ubah· Fixed Interval : Penguatan positif diberikan dengan jangka waktu yang tepat· Variable Interval : Penguatan positif diberikan dengan jangka waktu yang berubah-ubahKetika respon yang diharapkan tidak kunjung muncul maka perlu untuk melakukan shaping. Shaping adalah mengajari perilaku baru dengan memperkuat perilaku yang mendekati perilaku sasaran.
- Penguatan Negatif : penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respon meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan).
- Hukuman : konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.
Stimulus
Diskriminasi dan Stimulus Generalisasi
Stimulus Diskriminasi : kecendrungan untuk
merespon lebih sering terhadap satu stimulus daripada stimulus lainnya.
Stimulus Generalisasi : kecendrungan bagi
stimulus yang mirip untuk menghasilkan respon yang sama.
Perbedaan
Conditioning Classical dan Operan
No
|
Kondisioning
Klasikal
|
Kondisioning Operan
|
1.
|
Asosiasi
antara 2 stimulus
|
Asosiasi
antara respon dan konsekuensi
|
2.
|
Melibatkan
perilaku refleks dan involuntary yang dikontrol oleh tulang belakang atau
sistem syaraf otonom
|
Perilaku
voluntary yang lebih kompleks yang dimediasi oleh sistem syaraf somatis
|
3.
|
UCS
dipasangkan dengan CS. Individu tidak perlu melakukan apapun untuk penyajian
UCS dan CS
|
Konsekuensi
penguatan hanya terjadi jika respon yang dikondisikan telah muncul
|
Pendekatan Kognitif untuk
Pembelajaran
- Menurut Kognitif, yang dipelajari adalah pengetahuan; perubahan pada pengetahuan mengubah perilaku. Menurut Perilaku, perilaku lah yang dipelajari.
- Menurut pendekatan Perilaku, reinforcement menguatkan respon. Menurut pendekatan Kognitif, reinforcement merupakan sumber pengetahuan yang menyediakan umpan balik mengenai hal yang mungkin terjadi bila perilaku diulang atau diubah.
- Dalam pendekatan Perilaku, individu bersifat pasif dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam pendekatan Kognitif, individu aktif memilih, mempraktekkan, memberi perhatian, mengabaikan, merefleksikan dan mengambil keputusan lainnya.
Referensi:
Santrock, J.W.
(2008). Educational Psychology (2nd ed) .
New York : McGraw-Hill
Tidak ada komentar:
Posting Komentar